Sabtu, 19 Desember 2015

Pusat Riset Tsunami Unsyiah Jadi Unggulan Kemristekdikti

Pusat Riset Tsunami Unsyiah Jadi Unggulan Kemristekdikti

BANDA ACEH - Pusat Riset Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) binaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Penetapan lembaga yang lahir paskatsunami Aceh itu dilakukan langsung Menristekdikti, Mohd Nasir di Auditorium BPPT, Jakarta.

TDMRC Unsyiah juga menerima anugerah PUI 2015 dari Kemenristekdikti. Dalam kesempatan itu, TDMRC bersama 17 lembaga lainnya ditetapkan sebagai PUI binaan Kemenristekdikti periode 2016-2018. Sedangkan 12 lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) dijadikan PUI. PUI merupakan lembaga yang berdiri sendiri atau konsorsium, melaksanakan kegiatan-kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang tinggi, serta relevan dengan kebutuhan pengguna Iptek.

Menurut Ketua TDMRC, Dr. Khairul Munadi, fokus unggulan yang dibebankan pada lembaga dipimpinnya adalah mitigasi bencana tsunami.

"Keberhasilan TDMRC ini cukup prestisius, karena hanya 45 lembaga yang masuk dalam kelompok PUI nasional, dari lebih 24 ribu lembaga litbang di seluruh Indonesia," katanya dalam siaran pers dikirim ke Okezone, Rabu (16/12/2015).

Untuk tahun ini, seleksi dilakukan sejak Juni 2015 berdasarkan proposal yang diajukan. Ada empat hal dinilai, yaitu kapasitas lembaga mengakses informasi, riset, diseminasi dan kapasitas mendayagunakan sumber daya lokal.

"Kami bersyukur, status PUI ini membanggakan sekaligus menjadi tantangan," sebut Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal.

Rasa bangga, kata dia, sangat mendasar karena ini merupakan salah satu hasil pembelajaran pascatsunami. Aceh tidak hanya pulih secara fisik, namun juga telah membangun kapasitas pengetahuan di bidang mitigasi tsunami. Rektor berharap TDMRC dapat lebih kontributif menghasilkan riset-riset terapan di masa depan.

"Tantangan ke depan, TDMRC tidak saja menghasilkan riset untuk pengembangan iptek, namun juga riset-riset aplikatif yang bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan masyarakat menghadapi bencana," ujar alumnus Toyohashi University of Technology, Jepang ini.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Said Rasul, berharap, sebagai PUI binaan Kemristekdikti, TDMRC bisa terus bermitra dengan BPBA.

"Semoga ke depan semakin banyak hasil-hasil riset TDMRC yang mewarnai program dan kegiatan pengelolaan bencana di Aceh." | OKEZONE.COM